Jumat, 14 Agustus 2015
Tentang Kebudayaan Belanda
Kebudayaan Belanda
Tradisi
Salah satu perayaan-perayaan yang yang paling khas dalam negeri Belanda adalah pesta Sint Nicolaas atau Sinterklaas. Dirayakan di malam sebelum Sinterklaas' hari ulang tahun pada 5 Desember, khususnya di dalam keluarga-keluarga dengan anak-anak kecil. Di Amerika Serikat angka asli Dutch Sinterklaas telah menyatu dengan Father Christmas ke Sinterklas. Dalam negeri Belanda, hadiah membawa Natal pada telah baru-baru ini memperoleh beberapa popularitas juga , tetapi Sinterklaas jauh lebih populer.Lain perayaan khas dalam negeri Belanda adalah pesta Sint Maarten. Hari itu dirayakan pada malam hari 11 November dalam beberapa bagian negeri Belanda. Anak-anak berlalu pintu-pintu dengan lentera-lentera kertas dan lilin-lilin, dan menyanyikan lagu tentang St. Martin dan tentang lentera mereka sebagai penukar suguhan. Dalam beberapa daerah lampion digantikan oleh diri membuat lentera, terbuat satu mengorek bit gula (suikerbiet).
Tarian di Belanda.
Balet Pada abad ke-21 orang dengan latar belakang Timur Tengah atau Afrika juga memiliki efek mendalam, terutama dalam hip hop dan rap. Jauh lebih daripada kebanyakan non-Inggris negara Eropa berbahasa, Belanda tetap erat selaras dengan tren Amerika dan Inggris sejak 50-an.Aruba dan lima pulau utama Belanda Antillen adalah bagian dari rantai Lesser Antilles pulau. Musik mereka adalah campuran dari unsur-unsur asli, Afrika dan Belanda, dan berhubungan erat dengan tren dari pulau-pulau tetangga seperti Barbados, Martinique, Trinidad dan Tobago dan Guadeloupe, serta kepemilikan Belanda daratan mantan Suriname, yang telah diekspor ke musik kaseko sukses besar di pulau-pulau. Curaçao dan Bonaire cenderung memiliki adegan musik yang paling aktif dan terkenal. Curaçao dikenal untuk jenis musik yang disebut tumba, yang dinamai drum conga yang menyertainya.
Keseharian
kebiasaan masyarakat Belanda.
Secara umum, karakteristik orang Belanda adalah:
- Straightforward”: mereka tidak sungkan-sungkan mengatakan opininya.
- Kritis akan keadaan sekitar: cenderung suka komplain.
- Suka membantu: apalagi untuk pelajar. Mereka tidak ragu untuk membantu kita, pelajar internasional untuk beradaptasi disini.
- Cenderung tertutup (tidak ekstrovert): kecuali jika kita sudah kenal dekat dengan mereka. Jangan salah artikan jika mereka terkesan tidak ramah dengan kita
- Individualistis: berbeda dengan budaya Indonesia yang cenderung ’keroyokan’.
- Optimis dan pekerja keras: selalu mengutamakan persaingan
- Tepat waktu: perlu diperhatikan karena budaya indonesia yang cenderung “lelet”. Mereka sangat menghargai waktu. Patut diperhatikan jika membuat janji dengan orang Belanda.
- Sangat teratur: agenda selalu ada di tangan. Janji selalu ditepati.
- “Work hard play hard”: mereka sangat mengutamakan waktu luang saat weekend.
- Menghargai orang lain: hormat terhadap orang lain, respektif terhadap pekerjaan orang lain.
• Menggunakan sepeda sebagai alat transportasi utama, baik di desa maupun di kota.
• Makanan umum dan sehari hari masyarakat Belanda adalah: “patat” (kentang goreng), roti isi, “stampot” (kentang mash dengan daging dan brokoli), aneka macam snack seperti pastel, risoles, frikandel. Dijamin kita bakal kangen berat dengan rendang dkk.
• Hampir semua masyarakat Belanda (utamanya dari generasi muda) dapat berbicara bahasa Inggris.
• Dosen dapat dipanggil dengan menggunakan nama depan. Tapi tentu saja tergantung bagaimana dosen itu ingin dipanggil.
• Ingin memulai percakapan dengan orang Belanda? Mulailah dengan topik tentang cuaca!
• Tidak ada senioritas dalam perkuliahan di Belanda, begitu juga dengan per-ploncoan.
Kita sebagai pelajar internasional, diharapkan juga dapat berintegrasi dengan budaya Belanda. Utamanya pada poin yang menyangkut ketepatan waktu. Orang Belanda bisa sangat terganggu jika kita tidak tepat waktu.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
SILAHKAN SOB KOMEN DISINI